top of page
Gambar penulisHKBP Bogor

Naik Sidi Khusus, Perhatian Gereja HKBP Bogor Terhadap Anak Anak Berkebutuhan Khusus

Gereja HKBP Bogor kembali melaksanakan kegiatan pelayanan khusus kepada 2 keluarga dengan anak anak berkebutuhan khusus. Sidi khusus hari Minggu 2 April 2023 dilayankan oleh pendeta uluan HKBP Bogor Amang Pdt. Anwar Pitua Nababan M.Th dalam memimpin acara Naik Sidi (Manghatindangkon Haporseaon) khusus terhadap anak remaja kaum disabilitas yang berdomisili dan bergereja di HKBP Bogor.



Gereja HKBP Bogor semakin memberi perhatian kepada penyandang disabilitas atau yang disebut juga umat berkebutuhan khusus (UBK).


Gereja juga terus mendorong agar penyandang disabilitas memperoleh hak yang sama dalam pelayanan sakramen. Selain itu, gereja juga memperhatikan aksesibilitas sarana dan prasarana yang memudahkan penyandang disabilitas.

“Kami patut bersyukur karena perhatian Gereja HKBP Bogor pada Umat Berkebutuhan Khusus (UBK), sehingga anak kami ikut dalam acara Naik Sidi (Manghatindangkon haporseaon),” ungkap Amang Marpaung dan Amang Simatupang orang tua Roni Marpaung dan Ronald Simatupang yang Naik Sidi, Minggu (2/4/2023) di Gereja HKBP Bogor.

Lanjut amang Simatupang, para penyandang disabilitas juga merupakan ciptaan Allah dan berhak mendapatkan layanan gereja di semua lini dan menyampaikan akan pentingnya menghargai hak-hak penyandang disabilitas dalam berbagai sektor kehidupan. Berharap ada terbentuk komunitas kepedulian gereja kita untuk keluarga disabilitas di gereja HKBP khususnya dan lingkungan pada umumnya yang ada di Bogor.


Acara Naik Sidi merupakan acara seremonial bagi Gereja HKBP dan agama Protestan lainnya. Naik Sidi ini pesertanya adalah anak remaja yang telah melaksanakan acara Baptisan Kudus.

Pendeta Anwar Nababan dalam khotbahnya dari Alkitab Jesaya 50 : 4 – 9a yang mengatakan bahwa adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri. Sebagai umat pilihan Allah hendaknya lah kita menjadi orang yang memiliki jiwa melayani dan selalu memberikan kasih kepada semua orang terutama anak anak yang berkebutuhan khusus dan menjadi berkat bagi orang sekitar kita.

Diterangkan Amang Uluan, dalam kehidupan manusia ada tingkat perbedaan baik dari ekonomi, pendidikan dan kehidupan. Namun perbedaan itu jangan sekali – kali menghalangi untuk sehati dan sejiwa dalam memuliakan Tuhan.

Iman kita menyelamatkan kita dan orang lain, “Jadi mari sehati dan sejiwa dalam memuliakan Tuhan, apa pun pendidikan kita, ekonomi maupun kehidupannya dan keadaan keluarga kita ataupun sekitar kita, karena dihadapan Tuhan semua sama,” ungkap Uluan gereja dalam khotbahnya.


Terpujilah Tuhan Semesta Alam, Tuhan Yesus Memberkati. Amin






Sumber: EM



Comments


bottom of page